GEMPA
BUMI
Pengertian
Gempa bumi
adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa
Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng Bumi). Frekuensi
suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama
periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat seismometer.
Gelombang
gempa
(1) Gelombang longitudinal atau gelombang primer (P), yaitu gelombang yang merambat dari hiposentrum ke segala arah dan tercatat pertama kali oleh seismograf dengan kecepatan antara 7 – 14 km per detik dan periode gelombang 5 – 7 detik.
gambar 1 : gelombang longitudinal
gambaar 2 : gelombang transversal
(3) Gelombang panjang atau gelombang permukaan, yaitu gelombang gempa yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan sekitar 3,5 – 3,9 km per detik. Gelombang inilah yang paling banyak menimbulkan kerusakan. Gelombang permukaan dibagi menjadi 2, yaitu :
·
Gelombang
Love. Gelombang ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya yaitu A.E.H.
Love seorang ahli matematika dari Inggris yang mengerjakan model matematika
untuk jenis gelombang ini pada 1911. Gelombang ini adalah yang tercepat
menggerakkan tanah dari samping ke samping.
gambar 3 : gelombang Love
·
Gelombang
Rayleigh. Keberadaan dari gelombang ini diperkirakan secara matematika oleh
W.S. Rayleigh pada 1885. Pada saat merambat, Gelombang R akan menggulung media
yang dilewatinya, dimana gerakan dari gelombang ini mirip dengan gerakan
gelombang air di laut. Karena gerakan yang menggulung ini, maka lapisan tanah
atau batuan akan naik dan turun, dan akan ikut bergerak searah dengan gerakan
gelombang. Kebanyakan goncangan dari gempa berhubungan erat dengan Gelombang R
ini. Pengaruh kerusakan yang diakibatkan oleh Gelombang R dapat lebih besar
dibandingkan gelombang-gelombang gempa lainnya.
gambar 4 : gelombang Reyleigh
Penyebab terjadinya gempa bumi sangat bermacam-macam. Diantaranya terjadi akibat runtuhnya gua di dalam perut bumi, tabrakan atau Impact, peledakan gunung berapi dan kegiatan tektonik. Untuk penjelasannya, mari kita lihat satu-persatu.
1. Runtuhnya gua di dalam perut bumi
Para ahli tempo dulu menyatakan bahwa, salah satu
penyebab terjadinya gempa bumi adalah runtuhnya gua-gua besar yang terdapat di
dalam perut bumi. Namun, ternyata dugaan itu seratus persen sama sekali tidak
benar. Sebab, kejadian seperti itu tidak pernah terjadi. Andai saja jika
terjadi keruntuhan di dalam perut bumi, maka hal itu hanya mungkin terjadi pada
daerah Underground (pertambangan bawah tanah) atau penggalian batu kapur dan
sejenisnya. Akan tetapi, keruntuhan tidak akan menyebabkan gempa bumi. Yang
akan terjadi hanyalah timbulnya getaran-getaran bumi yang memiliki kekuatan
Skala Ritcher kecil dan hanya menjangkau lingkungan setempat.
gambar 5 : runtuhnya gua di dalam perut bumi
2. Tabrakan (Impact)
Pada awalnya banyak orang yang percaya bahwa
gempa bumi disebabkan oleh meteor yang jatuh ke bumi pada tahun 1908 di rusia.
Meteor itu beralih dan jatuh ke bumi, mengakibatkan terjadinya lubang besar
yang menyerupai sebuah kawah. Walaupun gelombang yang dihasilkan tercatat
hingga ke kota london, Inggris. Namun, efek yang dihasilkan sama sekali tidak
terekam oleh Seismograf (Alat pencatat getaran bumi). Kesimpulannya adalah,
getaran yang dihasilkan oleh tabrakan meteor memiliki kekuatan yang sangat
kecil. Sehingga tabrakan itu tidak akan bisa mengakibatkan gempa. Lagi pula,
kejadian seperti ini sangatlah jarang ditemui.
gambar 6 : tabrakan (impact)
3. Aktivitas gunung berapi (Vulkanik)
Aktivitas gunung berapi merupakan salah satu
penyebab terjadinya gempa bumi. Aktifitas ini juga biasa disebut sebagai gempa
bumi vulkanik. Gempa bumi jenis ini terjadi sebelum hingga setelah peledakan
suatu gunung berapi. Salah satu penyebabnya adalah karena adanya persentuhan
antara dinding gunung berapi dengan magma beserta gas yang memiliki tekanan
yang kuat. Persentuhan ini terjadi ketika magma berpindah secara tiba-tiba,
sehingga munculah suatu ledakan di dalam dapur magma. Sebenarnya gempa bumi
vulkanik memiliki kedudukan yang lemah. Biasanya gempa bumi vulkanik hanya
dirasakan oleh wilayah sekitar gunung berapi aktif saja. Dari seluruh gempa
bumi yang ada di indonesia, hanya 7% yang masuk kedalam gempa bumi vulkanik.
gambar 7 : aktivitas gunung berapi (vulkanik)
Seismometer (bahasa yunani : seismos: gempa
bumi dan metero: mengukur) adalah alat atau sensor getaran, yang
biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan
tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.
Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan
mencatat gempa bumi. Pada prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan
pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan
dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram.
Seismograf ada 2 macam, yaitu :
1. Seismograf
horizontal terdiri atas massa stasioner yang digantung pada tiang dan
dilengkapi engsel di tempat massa itu. Digantungkan serta jarum di bagian bawah
massa itu. Jika ada gempa massa itu tetap diam (stasioner) sekalipun tiang dan
silender di bawahnya ikut bergetar dengan bumi. Akibatnya terdapat goresan pada
silender berlapis jelaga. Goresan pada silender itu berbentuk garis patah yang
dinamakan seismogram.
gambar 8 : seismograf horizontal
2.
Pada seismograf vertikal, massa stationer digantung pada pegas, yang
berfungsi untuk menormalkan gravitasi bumi. Pada waktu getaran vertikal
berlangsung, tempat massa itu digantung dan silender alat pencatat ikut
bergoyang, namun massa tetap stationer, sehingga terdapat seismogram pada alat
pencatat.
gambar 9 : seismograf vertikal
Prediksi Gempa Bumi
Prediksi gempa bumi merupakan kegiatan yang sangat mengandung resikososial dibanding dengan prakiraan cuaca. Kegiatan
prediksi gempa bumi, mencakup tiga hal yaitu, kapan gempa bumi akan terjadi, dimana terjadinya dan seberapa besar
kekuatannya. Pada prediksi jangka panjang pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan
geodesi, geomagnet, geologi, seisomologi, seismic velocity, statistic, dll. Sedangkan
pada jangka pendek melakukan pengamatan geodesi (survey ulang pengamatan gerakan
tanah, variasi temporal, dan gravitasi), geokimia (pasukan permukaan tanah, kualitas
air tanah, dan
unsure-unsur radio aktiv), dan pengamatan geomagnet.
Akibat Gempa Bumi
· Bangunan
roboh
· Kebakaran
· Jatuhnya
korban jiwa
· Permukaan
tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
· Tanah
longsor akibat guncangan
· Banjir
akibat rusaknya tanggul
· Gempa di
dasar laut yang menyebabkan tsunami
gambar 10 : akibat gempa bumi
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Seismometer