Sabtu, 24 September 2016

TEKTONIK LEMPENG



TEKTONIK LEMPENG

Tektonik lempeng adalah suatu teori yang menerangkan proses dinamika (pergerakan) bumi tentang pembentukan jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi, dan cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng. Menurut teori ini, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng besar. Ukuran dan posisi dari tiap-tiap lempeng ini selalu berubah-ubah. Pertemuan antara lempeng-lempeng ini, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan yaitu gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan dataran tinggi.
Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.
 gambar 1 lapisan kerak


gambar 2 lempeng tektonik
PROSES TEKTONIK LEMPENG

Convection Mantle
Konveksi mantel adalah kekuatan yang mengarah ke gerakan pelat atas permukaan bumi. Ada panas jauh di permukaan bumi yang naik ke permukaan yang dingin dan mana konveksi terjadi.

Gravitational Sliding
Gravitasi dapat menyebabkan lempeng tergelincir jauh dari pusat zona pemekaran beberapa centimeter per tahun, seperti kereta luncur yang meluncur menuruni bukit salju.

Mantle Plumes
Mantle plumes adalah kolom panas yang naik dari dalam mantel. Proses ini terjadi karena batuan pada beberapa bagian di mantel lebih panas dan lebih ringan dari bagian sekitarnya di mantel. Sumber panas yang menyebabkan mantel plume bisa jadi berasal dari inti bumi atau peluruhan radioaktif di dalam mantel. Kuantitas magma dalam jumlah banyak yang membentuk  mantel plume dan naik ke permukaan Bumi pada lokasi gunungapi disebut hot spot. Karena mantel plume berasal dari dalam mantel, erupsi gunungapi hot spot biasanya terjadi di bagian dalam/tengah lempeng tektonik, jauh dari batas lempeng.

LEMPENG

Batas Lempeng Divergen
Divergen: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling menjauh satu dengan yang lain dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya tarikan (tensional). Divergen ini menyebabkan naiknya magma dari pusat bumi yang akan membentuk lantai samudera atau kerak samudera. Contohnya adalah MOR (Mid Ocean Ridges) di dasar samudera Atlantik.

Batas Lempeng Konvergen
Konvergen: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling mendekati satu dengan yang lain dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya kompresional. Ada tiga jenis pergerakan konvergen yaitu:
  • Subduksi: Pergerakan konvergen diantara lempeng benua dengan lempeng samudera, dimana lempeng samudera akan menunjam ke bawah lempeng benua karena berat jenis lempeng benua lebih ringan dibandingkan dari lempeng samudera. Contohnya adalah palung yang memanjang dari sebelah barat Sumatra, selatan Jawa, hingga ke sealatan Nusa Tenggara Timur.
  • Obduksi: Pergerakan konvergen diantara kerak benua dengan kerak samudera, dimana kerak benua menunjam di bawah kerak samudera. Penunjaman ini terjadi karena perubahan dari batas lempeng divergen menjadi konvergen yang kemudian penunjaman tersebut membawa kerak benua berbenturan dengan kerak samudera.
  • Kolisi: Pergerakan konvergen diantara lempeng benua dengan lempeng benua. Kedua lempeng tersebut memiliki massa jenis yang sama sehingga membentuk pegunungan lipatan yang sangat tinggi. Contohnya: Pegunungan Himalaya
Batas Lempeng Transform
Transform: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling berpapasan. Gerakan ini sejajar dan tidak tegak lurus dimana menghasilkan sesar mendatas jenis Strike Slip Fault. Contohnya adalah sesar San Andreas di Amerika Serikat.

gambar 3 batas divergen,konvergen,transform




ANATOMI TEKTONIK LEMPENG
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik).

Konsenkuensi Pergerakan Lempeng
Beberapa konsekuensi dari pergerakan lempeng adalah terbentuknya gunungapi, terjadi gempabumi, pembentukan gunung, palung samudera, migrasi benua dan samudera.

Gunung Api
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Suatu gunung berapi merupakan bentukan alam dari pecahan yang terjadi di kerak dari benda langit bermassa planet, seperti Bumi, dimana patahan tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa keluar dari dapur magma yang terdapat di bawah permukaan bumi. Gunung berapi di Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah menjadi 17 lempeng tektonik utama yang kaku yang mengambang di atas lapisan mantel yang lebih panas dan lunak. Oleh karena itu, gunung berapi di Bumi sering ditemukan di batas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik. Contohnya, di pegunungan bawah samudra seperti punggung tengah atlantik terdapat gunung berapi yang terbentuk dari gerak divergen lempeng tektonik yang saling menjauh, sementara di Cincin Api Pasifik terbentuk gunung berapi dari gerakan konvergen lempeng tektonik yang saling mendekat. Gunung berapi biasanya tidak terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu sama lain.

Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid.

Pembentukan Gunung
Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis. Dalam proses orogenesis ini sedimen yang terkumpul menjadi berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik. Ada tiga tipe tumbukan lempeng tektonik, antara lempeng busur kepulauan dan benua, lautan dan benua, dan antara benua dengan benua. Tumbukan lempeng lautan dan benua menimbulkan deposit sedimen laut terhadap tepi lempeng benua. Tumbukan antara lempeng busur kepulauan dengan benua berakibat lempeng lautan menyusup ke lapisan asthenosfir dan batuan vulkanik dan sedimen menumpuk pada sisi benua sehingga terjadilah pegunungan Sierra Nevada di California pada zaman Mesozoic. Sedangkan tumbukan lempeng benua dengan benua merupakan proses pembentukan sistem pegunungan Himalaya dan Ural
Sedangkan dalam proses epeirogenesis merupakan gerakan yang membentuk benua yang bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini juga disebut gerakan radial karena gerakan mengarah atau menjauhi titik pusat bumi dan terjadi pada daerah yang sangat luas sehingga prosesnya lebih lambat dibandingkan dengan proses orogenesis. Pembentukan dataran rendah (graben) dan dataran tinggi (horts) adalah salah satu contoh proses epeirogenesis.
Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 450 juta tahun yang lalu. Misalnya pegunungan Himalaya terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu, sedangkan pegunungan Appalache terbentuk mulai dari 450 jutan tahun yang lalu.

Palung Samudra
Palung adalah jurang yang berada di dasar laut. Palung merupakan depresi topografi sempit yang merupakan bagian terdalam dari lantai samudera. Palung samudra memiliki ciri khas yang berbeda dengan batas konvergen.Palung yang terdalam di Bumi adalah palung Mariana, berada di barat laut Samudra Pasifik, tepatnya berada di Kedalaman Challenger yang memiliki kedalaman sekitar 10.923 meter.

Migrasi Benua Dan Samudra
Perpindahan benua terjadi pada permukaan bumi karena benua merupakan bagian dari lempeng litosfer yang bergerak. Saat benua berpindah, cekungan samudera terbuka dan menutup selama waktu geologi. 

ISOSTASI
Isostasi pertama kali dikenalkan oleh ahli Geologi Amerika Serikat, C.E. Dutton, dari kata Yunani yang berarti "dalam kesamaan tekanan". Secara istilah Isostasi adalah suatu kesetimbangan atau keberimbangan antara batuan-batuan berat dan ringan dalam kerak bumi. Selama belum tercapai keseimbangan maka kerak bumi akan bergerak mencari keseimbangannya. Isostasi adalah kondisi keseimbangan gravitasi antara lapisan kerak bumi dan mantel yang mengakibatkan kerak seolah "mengapung" di atas mantel. Konsep Isostasi menjelaskan mengapa ada perbedaan ketinggian topografi bumi. Efek dari gaya isostasi dapat dianalogikan seperti gunung es yang mengapung di lautan. Bila massa es ditambah ke atas, maka gunung es akan semakin tenggelam ke dalam air. Namun bila massa es dalam gunung dikurangi, maka gunung es akan semakin naik dari dalam air. Hal ini juga terjadi pada litosfer bumi yang mengapung di atas astenosfer.

 sumber :

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar